Aku dan separuh agamaku

Aku dan separuh agamaku

Jumat, 15 November 2019

SAYANG, WE DID IT !

Jakarta, November 6th 2019
Happy 5th anniversary, sayang..

image
Malam ini, tepat pukul 2 malam waktu Indonesia barat. Sebenernya saya engga ada niat nulis sama sekali, rasanya kemampuan menulis saya tidak setajam dulu karena emang jarang banget dilatih hehehe. Jadi maaf ya kalau tulisannya rada ‘kaku’ pas kalian baca.

Berawal dari ke-gabut-an saya baca tulisan Mustafa diarsip tumblr yang ternyata sudah tersimpan 2 tahun lamanya. Tulisan tersebut belum pernah kami terbitkan karena kami ‘menunggu’ waktu yang tepat  kapan harus membagikannya kepada kalian semua, kami masih menunggu. Sebuah tulisan yang penuh dengan kejujuran dan pelajaran berharga dari seorang Mustafa Kursun. Tulisan yang lagi-lagi bikin saya nangis. Mustafa emang jago banget kalau bikin tulisan super baper! Serius!

Engga kerasa, usia pernikahan kami sudah memasuki usia 5 tahun (dengan hitungan 7 tahun kita bersama). Rasanya baru kemarin saya sibuk nyiapin pernikahan, degdegan nunggu Mustafa di bandara, lah ini udah 5 taun aja guys :’D.

Bener-bener deh, 5 tahun pertama itu bukan waktu yang mudah untuk dilewati. Apa kalian pernah dengar mitos ujian 5 tahun pernikahan’ ? dulu kami juga menanggap hal tersebut hanya mitos belaka. Terbuai dengan kehidupan serba mudah ditahun-tahun awal membuat kami sedikit ‘menyepelekan’ mitos tersebut. Sampai pada akhirnya, ujian tersebut datang.

Tahun ketiga pernikahan kami mungkin bisa saya bilang sebagai tahun tersulit pernikahan kami. Dimana rasanya saat itu kehidupan kami benar-benar sedang diuji sedemikian rupa. Ketika kami melihat kembali ke ‘moment’ itu, rasanya kami bangga banget sama kemampuan ‘survive’ kami saat itu. Gak nyangka bisa ngelewatin itu dan bertahan sejauh ini :’D. Gak mau balik lagi dah ya, sekali aja haha.

Percayalah, tidak ada satupun pernikahan yang ‘mulus’ seperti wajah glowing artis Kroyah :’D

Kehidupan pernikahan kami bukan kehidupan pernikahan ‘relationship goal‘ ala influencer Instagram atau youtube. Bener-bener pernikahan yang penuh dengan cela. Saya yang masih suka ‘moody-an’, Mustafa yang kadang gak percaya diri. Kami kadang malu kalau ada yang bilang ‘Kami suka banget sama kalian’ bla bla bla bla di youtube atau instagram kami. Sungguh, kami berdua gak pantes buat diidolakan.

Malam ini saya tiba-tiba berfikir satu hal, ujian demi ujian kehidupan membuat saya semakin yakin kalau memang saya dan Mustafa ditakdirkan untuk melewatinya bersama-sama. Kami berdua saling mendukung, kami berdua saling berpegang erat. Walaupun pernah juga kami sampai pada titik dimana kehidupan kami berdua benar-benar tidak ada gunanya.

Terkadang saya malu dengan Musatafa yang hampir tidak pernah saya dengar mengeluh dengan keadaan kami, seburuk apapun keadaannya saat itu. Mustafa selalu bisa menyembunyikan ketakutannya terhadap masa depan kami, dia yang selalu berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Dia benar-bener ‘support system’ terbesar dalam hidup saya. ‘what can I do without him?’.

Saya yang terkadang kehilangan harapan akan masa depan kami benar-benar sering dibuat ‘lemah‘ dengan ‘ke-santuy-an‘ Musatafa. Tidak pernah sekalipun saya melihat dia ketakutan akan takdir kami. Dia selalu optimis kalau suatu hari hidup kami akan jauh lebih baik dari hari ini.

Teman-teman, ada banyak kejadian dari pernikahan kami yang tidak pernah kami ceritakan kepada kalian. Rasanya sangat pahit jika dibayangkan kembali. Ujian pernikahan setiap pasangan itu berbeda. Ada yang diuji kesetiaan pasangan, ada yang diuji dengan ekonomi, ada yang diuji dengan kebebasan dan kemerdekaan, pun ada yang diuji dengan anak. Mungkin ada masanya kami berbagi sedikit kepada kalian. Bukan untuk pamer dengan kesuksesan kami melewati itu semua, tetapi untuk memotivasi bahwa kalian semua juga bisa ‘melewati‘ saat-saat terberat dalam hidup kalian. Tidak ada ujian yang terlalu berat dan terlalu mudah, Allah tau kapasitas hambanya masing-masing. Tidak ada pilihan lain selain ‘melewati‘ ujian tersebut dengan seluruh tenaga yang kita miliki. Aduh malem ini kok bahasan saya rada serius banget ya :”D

Ya pokoknya gimanapun ya beginilah. Intinya saya dan Mustafa bahagia banget udah berhasil ngelewatin titik aman pertama dalam kehidupan rumah tangga kami. Sungguh waktu yang sangat sulit dilalui dan kami lewati dengan cucuran air mata :”D (serius ini kaga lebay guys). Segini dulu ya tulisan gabut saya, semoga kalian terhibur dengan membaca ini hahaha.

Iyi geceler herkese!


image

Mrs. Kursuns

1 komentar:

  1. Masyallah nemu blog yg semua tulisannya menginspirasi saya banget. Nggak cuma tentang senang senang nya aja tapi juga bagaimana menjadi manusia yang tabah di setiap cobaan datang. Semoga Langgeng selalu buat rumah tangganya mbak dan selalu dimudahkan rezekinya amin. Jujur saya lebih suka baca blog dari pada nonton vlog. Di samping hemat kuota tapi juga melatih otak untuk nulis dan rajin membaca.
    Semamgat terus untuk nulisnya mbak

    BalasHapus