Aku dan separuh agamaku

Aku dan separuh agamaku

Sabtu, 21 Juli 2018

Hal-hal Yang Mungkin Baru Kamu Tahu Soal Turki.


Selamat bulan Juni, Selamat menanti hari kemenangan untuk umat islam di dunia ini :)
Apakah “kemenangan” tersebut benar-benar sebuah kemenangan untuk seluruh umat islam? Ataukah hanya sebuah slogan formalitas untuk ucapan hari raya semata?

Juni, bulan penentuan di Turki. Bulan dimana “demokrasi” (katanya) akan bergema diseantero Turki. Kurang dari dua minggu lagi Turki akan mengadakan pemilihan presiden, seorang pemimpin baru (atau dengan wajah lama) yang akan memimpin Turki untuk waktu yang sangat sangat lama (bahkan mungkin tak terhingga ya?).

Sejak 2 tahun lalu Turki mengalami banyak perubahan besar, terutama dari segi politik. Ah, sebenarnya males sih bahas-bahas politik gini. Tapi kok ya ada gemes-gemesnya gitu loh kalo abis baca berita dan denger cerita dari temen “yang kena dampak” dari kebijakan politik pemerintah.

Kayak yang saya bilang di paragraf sebelumnya, dalam waktu 2 tahun belakangan, Turki mengalami banyak perubahan. Beberapa diantaranya adalah kudeta (gak jadi), disambung dengan pembersihan besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggap pihak oposisi oleh pemerintah, terus lanjut ke referendum, lanjut ke jatuhnya nilai tukar lira ke seluruh mata uang dunia (terutama dollar), dan sekarang adalah dipercepatnya pemilu yang harusnya diselenggarakan November tahun depan. Ni negara super dagelan banget sih menurut saya. Semuanya mesti banget diburu-buru.

Seperti yang kita tau, Turki merupakan salah satu negara yang banyak menampung pengungsi asal Suriah. Tapi taukah kalian semua bahwa sekarang banyak juga masyarakat Turki yang pergi mengungsi ke negara lain karena permasalahan politik yang menjerat mereka? Sebuah masalah yang seharusnya gak pernah mereka dapatkan karena sejatinya mereka adalah orang-orang innocent yang akhirnya harus berurusan dengan masalah politik karena mandat satu orang.

Bicara soal pengungsi dari Turki ke negara lain, saya punya banyak cerita kelu soal mereka. Cerita yang saya dapat dari orang-orang terdekat saya yang saya tahu betul bagaimana orangnya. Semoga cerita ini jadi gambaran buat kalian semua bahwa Turki engga sesempurna yang kalian bayangkan, terlalu banyak pelanggaran hak asasi manusia disana. Sampe mikir deh, emang masih ada ya hak asasi di negara Turki?

Engga lama ini ada salah satu temen kami yang ngehubungin kami dari Jerman. Ternyata dia pergi ngungsi dari Turki sejak setahun lalu dan baru menetap di Jerman (tanpa kejelasan). Dia cerita panjang lebar soal pengalamannya pergi ngungsi dari Turki ke Jerman, dan jujur aja saya sedih banget pas denger cerita perjuangan dia sampe ke Jerman.

Alkisah, teman kita merupakan salah seorang guru dari sekolah yang berafiliasi dengan pihak oposisi di Turki. Pemerintah Turki seakan alergi sama mereka-mereka yang kerja atau punya hubungan (bahkan secuil) dengan pihak oposisi. Jangan harap kalian bisa hidup tenang.

Sebenernya temen kami ini udah resign dari sekolah itu sebelum mencuatnya kasus kudeta di Turki. Sayangnya memang dia lagi engga beruntung. Dia jadi kena imbas dari kebijakan pemerintah, namanya terlanjur kotor karena pernah kerja di sekolah tersebut. Sulit buat dia buat dapet pekerjaan lagi karena sekalinya kita dapet tanda hitam, kita bakal sulit berkembang. Temen kita pergi ke mahkamah buat minta haknya untuk kemudahan mencari pekerjaan, tapi ternyata pihak mahkamah bilang bahwa dia engga bisa dapet haknya karena dia pernah kerja di sekolah itu dan sewaktu-waktu dia bisa dipenjara. Gak lama setelah itu adik kandungnya ditangkap polisi dan dipenjara.

Beberapa bulan kemudian orang-orang terdekat dia yang lain juga ikut masuk penjara dan dia mulai mikir “mungkin waktu saya sebentar lagi”. Akhirnya dia coba buat pergi ke negara lain, tapi engga ada satupun negara yang mau kasih dia visa. Semua negara nolak pengajuan visanya, kayak Kanada dan Amerika. Dia gak kehabisan akal, akhirnya dia mikir buat pergi ke Albania. Sebelum ke Albania, dia mulangin istri dan anak-anaknya dulu ke negara asal istrinya. Setelah itu dia pergi ke Albania menggunakan pesawat, waktu itu belum ada masalah pengambilan passpor buat dia, jadi kepergian ke Albania lancar-lancar saja.

Tujuan utamanya adalah ke Jerman, karena Jerman merupakan salah satu negara yang mau nampung korban dari permasalahan politik di Turki. Tapi, buat sampe ke Jerman itu bukan perkara yang mudah. Petualangan dia dimulai disini.

Dari Albania, dia pergi ke Yunani. Di Yunani semua serba sulit karena pemerintah Yunani gak mau bantu pengungsi Turki bikin visa schengen. Dia tinggal cukup lama di Yunani sampe akhirnya dia nekat buat pergi diem-diem secara ilegal. Entah gimana caranya, kayaknya dia lebih banyak pergi jalan kaki dari Yunani ke Jerman. Dia cerita gimana dia harus masuk hutan dan naik gunung buat sampe Jerman, tanpa orang-orang tersayang di sisi :”( kebayang ga sih gengs :”( baper abis ni saya :”(
Akhirnya setelah beberapa minggu dia tiba juga di Jerman, dan masuk camp pengungsian. Orang baik itu harus dapet perlakuan engga manusiawi dari pemerintahnya sampe harus ngungsi ke negara orang :”(

Apa setelah masuk camp kisah dia berakhir bahagia? Engga sama sekali! Hidup di camp pengungsian bukan hal yang enak! Dia harus siap dengan fasilitas yang sangat terbatas, kamar mandi hanya tersedia satu saja untuk seluruh pengungsi di camp tersebut. Camp-nya kotor dan penuh sama tikus. Dia nunggu kejelasan buat kursus bahasa Jerman gratis dari pemerintah Jerman. Tapi selama 6 bulan disana dia gak dapet kejelasan apa-apa. Oyah, sebenernya gak semua camp pengungsian di Jerman seburuk itu, setiap provinsi di Jerman punya suasana dan fasilitas camp yang berbeda. Pemerintah Jerman juga ngasih kursus bahasa Jerman gratis buat para pengungsi yang datang ke Jerman buat bekal survive disana.

Camp dia terletak di desa terpencil. Supermarket terdekat dengan camp pengungsian itu jaraknya sekitar 3 km, jadi pas winter dia mesti jalan kaki sekitar 3 km cuma buat beli roti! Akhirnya dia mutusin buat keluar dari camp pengungsian. Qadarullah, dia ketemu orang baik yang mau kasih dia penginapan gratis. Dia cerita kalau dia gabisa fokus sama sekali selama di Jerman karena hati dan pikirannya terus ke anak dan istri. Anak-anaknya masih kecil-kecil :”(

So, apa yang bisa kalian simpulkan dari cerita diatas? Ini bukan cerita fiktif yang saya karang sendiri. Cerita ini murni saya dapatkan dari seorang pengungsi Turki di Jerman yang juga masih orang deket saya dan suami. Kalian bisa baca gimana buruknya sistem politik di Turki. Makanya saya sendiri sih engga fanatik sama politik di Turki karena udah tau busuknya permainan politik di negara itu. Yang kena imbasnya itu ya orang-orang yang gak bersalah. Mungkin Turki bisa dibilang sebagai negara yang paling banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia saat ini (mungkin loh ya). Mengingat banyaknya pengangguran disana dan sulitnya mereka dapet kerjaan. Penyedia kerja juga gak mau kasih kerja ke mereka karena mereka-mereka itu udah dapet tanda hitam dari pemerintah dan tanda itu sulit banget hilangnya. Belum lagi orang-orang yang kurang beruntung bisa masuk penjara dan jumlah mereka terus bertambah tiap harinya sampe pemerintah Turki menganggarkan dana untuk pembuatan penjara baru karena saking banyaknya orang yang ditangkep.

Jadi begitulah, ini cuma satu cerita dari puluhan cerita sedih yang saya denger dari temen-temen saya. Saya cuma pengen kalian buka mata sih sama fakta-fakta ini, bahwa Turki engga sesempurna yang kalian bayangkan. Kalau kalian bilang ini cuma akal-akalan segelintir orang buat ngejelek-jelekin pemerintahan Turki, kalian salah. Apa kalian fikir orang-orang yang dipenjara itu orang kafir? Engga! Mereka muslim! Jadi bijaklah dalam berfikir, bahwa apa yang kalian baca di media belum tentu yang sebenarnya. Kenyataan itu kadang lebih sakit jendral!
Semoga Allah cepat turun tangan untuk kasus ini.

*Note 1: Tulisan ini dibuat bulan kemarin tapi saya baru sempet update wkwkwk monmaap kekawan :D
*Note 2: Akhirnya si bapak menang lagi, tapi tetep gabisa lebih dari 53% yang artinya setengah masyarakat Turki engga terlalu menginginkan dia :)
Yaaaa, yang terbaik aja deh buat Turki :)

Selasa, 29 Mei 2018

Engga Semua Lelaki Turki itu Setia..


Hey gengs! Apa kabar :D
Langsung yes update dua tulisan dalam satu hari wkwkwkw (lagi napsu :p)

Been long time engga update tulisan di blog ini, monmaap..banyak komenan yang belum dibaca dan dibales, monmaap ya gengs :(

Let’s we talk about Turkey again, everything about Turkey.

Dan yang gak pernah bosen dibahas itu adalah..
Lelaki Turki :)

Lelaki Turki, agaknya semakin “bersinar” yak akhir-akhir ini. Pengaruh drama Turki di Indonesia nyatanya jadi anomali luar biasa untuk menambah “Keobsesian” para perempuan di wkwkwkLand untuk mendapatkan pinangan dari pria Turki. Sosok gagah dan romantis dari lelaki Turki faktanya menjadi daya pikat tersendiri untuk perempuan Indonesia. Persamaan keyakinan dengan penganut agama terbesar di Indonesiapun menjadi nilai plus lain.

Mereka katanya terkenal romantis dan setia. Dulu gapernah denger berita jelek soal KDRT atau perselingkuhan lelaki Turki juga sih. Di grup perempuan Indonesia yang nikah sama WNT juga jarang baca kabar jelek. Sampe akhirnya kabar-kabar buruk itu berdatangan, dan kayak semacem virus gitu. Kabar jelek yang serupa berdatangan lagi dan lagi.

Dari situ saya mulai mengubah pemikiran, bahwa tak semua lelaki Turki itu setia. Kabar paling sering saya dengar sekarang adalah kasus perselingkuhan antara  pria Turki dengan wanita lain, entah dengan perempuan Turki, ataupun perempuan Indonesia. Nyatanya seorang lelaki Turki yang berpendidikan tinggipun belum tentu memiliki watak yang baik. Dulu selalu mikir kalau tingkat pendidikan seseorang berbanding lurus dengan “kecerdasan attitudenya”. Yap, akhirnya hal tersebut kembali lagi pada pribadi masing-masing.

Buat kalian yang sekarang sedang menjalin hubungan dengan pria Turki, kalian harus selalu waspada. Manusia itu dinamis. Hari ini begini besok belum tentu begini. Manusia itu kadang susah banget dipegang omongannya, bisa kasih janji janji manis, tapi akhirnya bisa ngingkarin juga.

Beberapa bulan lalu, saya dan suami berjibaku degan kasus teman kami yang ingin cerai dengan suaminya. Permasalannya terlalu banyak, salah satunya adalah si suami berselingkuh dengan perempuan lain. Tetapi pada akirnya teman kami memutuskan kembali dengan suaminya demi anak dengan kepercayaan yang tidak lagi 100%. Saya pribadi bukan orang yang bisa menerima pengkhianatan.

Ada seorang kawan yang bilang bahwa lelaki selingkuh itu biasa. Sejujurnya saya kurang setuju dengan pendapat tersebut, suami sayapun sama tidak setujunya dengan saya. Kalau lelaki selingkuh tandanya ya emang ada yang salah dengan lelakinya (menurut versi suami). Perkataan teman saya Semacam analogi Raditya dikka gitu. Kalo pengikut Radiya Dikka pasti familiar dengan kalimat “lelaki itu cuma ada 2 jenis, kalo gak brengsek ya dia homo hehehe”. Suami saya gak mau dimasukin kategori itu dan kategori “lelaki selingkuh itu biasa”. Nyatanya gak ada yang normal dari sebuah perselingkuhan, kita gak bisa "mewajarkan" sebuah perselingkuhan :)

Sebenernya suami termasuk orang yang super ilfil kalo denger ada kasus perempuan Indonesia yang diselingkuhin sama suami Turki. Jahat banget sih, udah bawa anak orang ke negara antah berantah..lah masih diselingkuhin juga. Pas si istri minta cerai, anceman suami gak jauh dari hak asuh anak “anak sama gue, lo balik ke Indonesia”. Selingkuh ke cewek lain karena katanya si istri udah gak cantik lagi, tapi istri mau perawatan ke salon malah gak dibolehin. Lah situ waras apa engga dah? Istri kusem dll ya karena situ gak mau modalin istrinya buat perawatan, terus situ malah nyari solusi dengan pacaran sama cewe lain yang lebih seger dari istri situ. Buat saya dia adalah the most “bego” man in this universe.

Stop sama pandangan kalo semua cowo Turki itu bisa dipegang omongannya, totally pret bangetlah. Banyak juga tuh yang gak bener. Jadi jangan langsung klepek-klepek sama rayuan gombal cowo Turki yes. Emang kadang mereka demen bikin GR.

Ada yang bilang selingkuh itu mungkin karena gen juga, hmmm..
Gak tau sih kalo ini, penelitian ilmiahnya belom ada wkwkwkw tapi kebetulan ya yang selingkuh itu punya riwayat keluarga yang pernah selingkuh juga.

Kalo ditanya, takut ga kalo suami tiba-tiba selingkuh? Ya takut itu ada. Tapi so far sih saya ngontrol pergaulan suami. Sebisa mungkin kita juga berkutat di circle sehat, pilih teman bergaul yang bisa bawa hal positif sama hidup kita juga. Dia bukan tipe lelaki yang gasuka medsosnya dibuka istri dan bukan tipe cowo yang genit sama cewe sih. Jadi handphone kami masing-masing ya log in medsos satu sama lain. Jadi suami ngobrol sama siapa aja notifikasinya selalu masuk ke handphone saya. Pun dengan saya. Lagian suami saya super super sibuk, main medsos aja jarang (liat aja di instagramnya dia, jarang update foto hehhe)


Nah jadi gitu deh, pokonya sekarang buanglah anggapan kalau semua cowo Turki itu setia, nyatanya mereka bisa selingkuh..nyatanya mereka banyak juga yang berbagi hati. Semua kembali lagi sama orangnya :) Tapi jangan juga kasih standar ganda kalo lelaki selingkuh itu biasa, kalo begitu ya kisah Ainun Habibie engga pernah ada :)

Fisik dan nasionalisty itu Cuma cover, dalemannya tergantung pribadi masing-masing juga :)



Hai, Saya Kembali Gengs!


Hampir setahun engga update blog :D
Males baget rasanya mau update tuh, dulu janjinya kalau dibeliin laptop sama suami ya bakal sering ngeblog.. tapi nyatanya perkataan tersebut lebih dekat dengan dusta ahahahha

Jadi gini, saya bukan ngilang gengs, saya juga engga ada  masalah sama suami (kebanyakan kan kadang suka mikir kalo off semua-muanya itu tandanya lagi ada masalah sama suami). My life is sooooooo fine. Sekarang saya aktif di medsos lain kayak instagram dan youtube. Mau total nge-youtube gitu, jadi plis ya subcribe channel THE KURSUNS yak kalo belum pada subscribe wkwkwkwkw (lagi fakir subscriber yes hahah).

Di tumblr kita juga gak off-off amat kok, kita sempe update beberapa tulisan kita di tumblr.. Cuma sayang aja, karena lagi di banned sama pemerintah Indonesia ya jadi susah akses tumblrnya. Kayaknya mesti beli domain sendiri deh biar enak, jadi kalo ada kasus banned ginian  jadi gak  kena dampaknya. Oke yes, OTW nabung!

Owrait, kita enaknya ngomongin apa yak sekarang? Hmm, ngomongin politik Turki aja kali ya? :D kebetulan bulan depan Turki mau pemilu. Walaupun agak sensitif ngomongin politik di Turki, tapi kayaknya asik juga buat diulik. Tapi ya namanya opini yes, mau diterima atau engga ya terserah yang baca sih hihihihi. Asal engga sampe ngatain antek mamarika atau tapir aja setelah baca tulisan saya, kalau dirasa tulisan saya mojokin satu pihak misalnya hehehe.

Jadi gini, Turki lagi mau ngadain  pemilu bulan depan. Saya bilang ini pemilu prematur. kenapa? Karena harusnya pemilu itu diselenggarakan tahun depan. Tetapi presiden sah negara Turki meminta pemilu dipercepat ke bulan depan. Jadi kandidat lawan cuma dikasih waktu sekitar 2 bulan (terhitung saat diumumkan pemilu) buat kampanye. Hmm, kasian aja waktu kampanye singkat, digeber shaaaayyy hehehee.

Bicara soal politik orang Turki, rasanya agak-agak ngeri sedap. Yang saya rasakan yes, orang Turki itu holigan banget kalo udah ngomongin politik. Apalagi ditambah sama sifat keras luar biasa yang dibumbui kefanatikannya hehehe, perpaduan yang hummm perfecto!

Hal yang gak terlalu saya suka dari orang Turki adalah karena mereka sedikit setipe sama bangsa dari WKWKLAND, yaitu kurang baca referensi luar dan suka nelen hoax. Kadang males baca tuh karena buat mereka media luar itu media tapir yang isinya mau mojokin islam bla bla blah. Sumpah GR banget sih kadang, menurut saya sih malah kadang media luar itu yang paling jujur. Analisisnya juga berdasarkan fakta, saya pribadi bukan orang yang suka baca media lokal (baik Turki maupun Indonesia), karena kadang media lokal itu gak netral. Mereka menulis sesuai dengan pilihan politik dari kubu yang mereka dukung.

Yang paling gemes sih nyebar-nebar berita hoaxnya itu, orang Turki juga banyak loh yang agak sedikit engga pinter  karena demen nelen hoax. Kemarin buka facebook, langsung dihadapkan pada status teman Indonesia di Turki yang menyebarkan tulisan hoax, lucunya yang komen tuh banyak juga hahahaha. Sedih sih, padahal dia educated person juga tapi kurang pandai dalam milah berita. Tinggal di LN engga ngejamin dia open minded gengs hahaha. Asal dirasa nyudutin umat islam dikit ya langsung share, ditambah kata umpatan “Astagfirullah, umat islam harus bersatu. Kita sedang diadu domba”. Kenapa selalu ngerasa islam dipojokin ketika nemu tulisan dari orang “kafir” yang agak nyentil umat islam?  Padahal isi tulisannya juga objektif kok.

Saya pribadi bukan orang yang fanatik sama pemimpin negara. Walaupun  pemimpin negara Turki lagi jadi primadona dikalangan negara mayoritas muslim di dunia (termasuk Indonesia), saya engga tertarik mengagumi. Apalagi sampe jadi pendukung garis kerasnya, noooo! Buat saya gak penting banget sih fanatik sama manusia, dia juga engga sempurna. Pernah bikin salah, kita gaboleh nutup mata soal ini. Kadang orang yang fanatik itu kan gabisa liat kesalahan dia, jadi buat mereka ya sosok tersebut adalah sosok sempurna tanpa celah. Standar ganda kadang berlaku buat mereka.

Kalaupun ada sosok manusia yang saya kagumi kepemimpinannya, beliau adalah manusia terbaik sepanjang masa, yaitu Nabi Muhammad SWT.

Honestly, saya sendiri banyak denger kabar buruk dari negara suami mengenai kebebasan. Pasca kudeta tahun 2016 lalu, Turki masih belum beranjak dari status darurat militernya. Siapapun yang dirasa mendukung gerakan kudeta akan segera diproses. Beberapa dari mereka bahkan berakhir dengan nasib buruk. Mereka dipenjara, kehilangan pekerjaan dan terpaksa harus pergi dari Turki untuk cari suaka politik karena di negaranya sendiri mereka engga dapet rasa aman.

Orang-orang saling ngelaporin satu sama lain, tujuannya ya biar mereka “aman’, tapi ngorbanin keamanan orang lain. Sedihnya, sebagian masyarakat Turki masih tutup mata sama fakta ini. Mereka menganggap kalau orang-orang itu wajar dapet perlakuan seperti itu, padahal kenyataannya ya mereka gatau menau soal gerakan kudeta. Semoga Allah membantu orang-orang yang sedang didzalimi.

Ekonomi Turki juga sedang terjun bebas, nilai tukarnya ke rupiah kalah dengan nilai tukar ringgit. Buat yang gak kerja kayak suami saya (nerima gaji di Indonesia dalam kurs lira) ya mungkin ngerasanya baik-baik aja yes. Kita sih ngerasain banget anjloknya (untuk sementara waktu kita di Indonesia karena ada program yang harus kita lakukan hehehe). Ya gitu deh, Turki dalam masa menuju kolaps. Sayangnya sebagian orang masih denial sama hal-hal demikian, buat mereka ya Turki masih baik-baik aja. Ekonomi Turki masih kuat (ini masih aja nemu orang yang nyebar hoax ini wkwkwk).

Ada beberapa calon presiden yang nyalonin diri bulan Juni mendatang. Salah satu calon terkuatnya adalah seorang perempuan. Semakin panas dari hari kehari. Yowis, siapapun yang jadi presiden Turki beberapa tahun mendatang ya semoga amanah yes. Semomga dia bisa memberikan rasa aman bagi warganya. Saya sih ngarep yang terbaik aja buat Turki.

Edunlah sekalinya update, langsung ngomongin tema yang berat wkwkwkkwkwk. Semoga isi tulisan ini bermanfaat bagi pembaca ya, dan semoga kalian semua semakin open minded dan engga jadi barisan jemaah hoax. Peace, love and gahol!

foto diambil di Duzce tahun 2015 lalu