Aku dan separuh agamaku

Aku dan separuh agamaku

Kamis, 02 Juli 2015

Kecelakaan Mobil di Turki

10 menit menjelang berbuka ada suara dentuman diluar apartemen. Alhasil karena penasaran, si aku ke balcony ngeliat apa yang terjadi. Ternyata ada kecelakaan mobil. Beberapa perempuan ngejerit keluar mobil yang terlibat kecelakaan tersebut. Diantara perempuan yang keluar, ada satu ibu yang nggendong anaknya. Mungkin mereka satu keluarga yang mau iftar di rumah kerabat atau malah lagi dalam perjalanan pulang ke rumahnya.

Pengendara mobil lain keluar mobil dan mulai marah-marah sambil nunjuk kap mobil depannya yang hancur. Semua terdiam, gak ada satupun dari dua mobil tersebut yang pergi dari TKP. Ini perbedaan mencolok dari Indonesia dan Turki. Di Indonesia seringkali pengendara yang terlibat kecelakaan melarikan diri karena takut dihakimi masa. Di Turki, memindahkan mobil dari TKP adalah sebuah dosa besar hahaha. Kalau nanti diproses di kepolisian dan ternyata si mobil udah dipidahkan dari TKP, kemungkinan besar polisi gak akan percaya dan kasus tersebut gak bisa diproses. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kemacetan di jalanan Ankara.

Pernah ngalamin kecelakaan mobil waktu lagi jalan sama suami. Waktu itu udah cukup malem, sekitar jam 11 malem. Kita lagi berkendara santai sehabis nganter temenku ke rumahnya. Entah sudah ada perasaan curiga atau apa, aku ngungkit kecelakaan yang pernah terjadi sama suamiku beberapa bulan lalu. Gak lama dari obrolan tersebut, sebuah mobil menabrak mobil upik abu kami dari belakang. Rasanya kaget, semua badan udah gemeteran dan suami istigfar berkali-kali. Kita freze, si pengendara mobil yang nabrak mobil kami langsung keluar mobil dan ngangkat tangannya.

Mukaku merah padam, rasanya udah mau ngambek sama dia. Jelas-jelas kecelakaan ini salah dia, dia udah dikasih jalan sama suami tapi masih tetep gak ambil jalannya. Kalau saja aku udah lancar bahasa Turki, aku bakal marah sama dia. Suami emang super sabar, dia keluar mobil dengan wajah tenang, si mobil tentu aja masih ditengah jalan karena sudah peraturannya seperi ini. suami ambil hape dan foto TKP. Beberapa orang menghampiri kami.

Suami mulai berunding sama orang yang nabrak kami, rasanya pengen nimbrung dan nyalah-nyalahin si penabrak. Cuma lagi-lagi ditahan suami. Setelah perdebatan panjang akhirnya dapet pemecahan masalah. Si penabrak ngakuin kalo itu salah dia dan dia mau ganti rugi atas semua kerusakan mobil suami. Kalau dibawa ke kepolisian bakal panjang lagi masalahnya. Akhirnya jalan damai dilakukan.

Satu hal yang baru aku tau soal si penabrak setelah kami pergi dari TKP. Si penabrak baru aja minum alkohol, ya Allah udah gatel rasanya pengen nyubit dia. Mabok seenaknya, berkendara seenaknya. İni umum di Turki, banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengendara mabok. Alhamdulillah Allah masih kasih kami keselamatan. İni keduakalinya suami kecelakaan, sebelumnya suami malah diminta ganti rugi sama orang yang ketabrak gak sengaja sama suami. Waktu itu ada mobil yang nabrak suami, suami hilang kendali dan akhirnya gak sengaja nabrak mobil lain. Si pengendara mobil yang gak sengaja ketabrak suami tau sebenernya itu bukan salah suami, tapi tetap minta ganti rugi. Katanya dia bakal nelepon suami, tapi sampai sekarang gak ada telepon dari dia. Masih rezeki suami gak harus bayar ganti rugi dari kesalahan yang gak dilakukan dia.


Sudah malam, ikan bobo. Masalah tabrakan didepan rumah masih belum kelar. Akhirnya mereka ambil jalan telepon polisi, sekarang udah ada polisi di depan rumah kami. 

kejadian kecelakaan jam 8.20 malam

polisi datang jam 11.23 malam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar