10
menit menjelang berbuka ada suara dentuman diluar apartemen. Alhasil karena
penasaran, si aku ke balcony ngeliat apa yang terjadi. Ternyata ada kecelakaan
mobil. Beberapa perempuan ngejerit keluar mobil yang terlibat kecelakaan
tersebut. Diantara perempuan yang keluar, ada satu ibu yang nggendong anaknya. Mungkin
mereka satu keluarga yang mau iftar di rumah kerabat atau malah lagi dalam
perjalanan pulang ke rumahnya.
Pengendara
mobil lain keluar mobil dan mulai marah-marah sambil nunjuk kap mobil depannya
yang hancur. Semua terdiam, gak ada satupun dari dua mobil tersebut yang pergi
dari TKP. Ini perbedaan mencolok dari Indonesia dan Turki. Di Indonesia
seringkali pengendara yang terlibat kecelakaan melarikan diri karena takut
dihakimi masa. Di Turki, memindahkan mobil dari TKP adalah sebuah dosa besar
hahaha. Kalau nanti diproses di kepolisian dan ternyata si mobil udah
dipidahkan dari TKP, kemungkinan besar polisi gak akan percaya dan kasus
tersebut gak bisa diproses. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kemacetan di
jalanan Ankara.
Pernah
ngalamin kecelakaan mobil waktu lagi jalan sama suami. Waktu itu udah cukup
malem, sekitar jam 11 malem. Kita lagi berkendara santai sehabis nganter temenku
ke rumahnya. Entah sudah ada perasaan curiga atau apa, aku ngungkit kecelakaan
yang pernah terjadi sama suamiku beberapa bulan lalu. Gak lama dari obrolan
tersebut, sebuah mobil menabrak mobil upik abu kami dari belakang. Rasanya kaget,
semua badan udah gemeteran dan suami istigfar berkali-kali. Kita freze, si
pengendara mobil yang nabrak mobil kami langsung keluar mobil dan ngangkat
tangannya.
Mukaku
merah padam, rasanya udah mau ngambek sama dia. Jelas-jelas kecelakaan ini
salah dia, dia udah dikasih jalan sama suami tapi masih tetep gak ambil
jalannya. Kalau saja aku udah lancar bahasa Turki, aku bakal marah sama dia. Suami
emang super sabar, dia keluar mobil dengan wajah tenang, si mobil tentu aja
masih ditengah jalan karena sudah peraturannya seperi ini. suami ambil hape dan
foto TKP. Beberapa orang menghampiri kami.
Suami
mulai berunding sama orang yang nabrak kami, rasanya pengen nimbrung dan
nyalah-nyalahin si penabrak. Cuma lagi-lagi ditahan suami. Setelah perdebatan
panjang akhirnya dapet pemecahan masalah. Si penabrak ngakuin kalo itu salah dia
dan dia mau ganti rugi atas semua kerusakan mobil suami. Kalau dibawa ke
kepolisian bakal panjang lagi masalahnya. Akhirnya jalan damai dilakukan.
Satu
hal yang baru aku tau soal si penabrak setelah kami pergi dari TKP. Si penabrak
baru aja minum alkohol, ya Allah udah gatel rasanya pengen nyubit dia. Mabok seenaknya,
berkendara seenaknya. İni umum di Turki, banyak kecelakaan yang terjadi akibat
pengendara mabok. Alhamdulillah Allah masih kasih kami keselamatan. İni keduakalinya
suami kecelakaan, sebelumnya suami malah diminta ganti rugi sama orang yang
ketabrak gak sengaja sama suami. Waktu itu ada mobil yang nabrak suami, suami
hilang kendali dan akhirnya gak sengaja nabrak mobil lain. Si pengendara mobil
yang gak sengaja ketabrak suami tau sebenernya itu bukan salah suami, tapi
tetap minta ganti rugi. Katanya dia bakal nelepon suami, tapi sampai sekarang
gak ada telepon dari dia. Masih rezeki suami gak harus bayar ganti rugi dari
kesalahan yang gak dilakukan dia.
Sudah
malam, ikan bobo. Masalah tabrakan didepan rumah masih belum kelar. Akhirnya mereka
ambil jalan telepon polisi, sekarang udah ada polisi di depan rumah kami.
kejadian kecelakaan jam 8.20 malam
polisi datang jam 11.23 malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar