Aku dan separuh agamaku

Aku dan separuh agamaku

Minggu, 17 November 2019

KARAKTER COWOK TURKI GIMANA SIH? KENAPA SAYA GAK PERNAH BAHAS?

Adalah sebuah pertanyaan yang paling sering ditanyakan warganet instagram saya. Kebanyakan sih yang mampir itu ya yang lagi pacaran atau dekat sama cowok Turki. Saya ngerti sih, tujuan kalian bertanya hal seperti itu lebih karena rasa ingin tahu kalian, mengobservasi apakah ‘karakter’ cowo Turki sekiranya cocok dengan karakter cewek Indonesia kayak kalian atau engga. Memperlajari karakter mereka sedini mungkin untuk memutuskan lanjut atau berhenti.

Jujur aja, dulu juga saya ngerasa gelap gulita tentang karakter cowok Turki. Pas zaman pacaran, gak banyak cewek Indonesia yang saya tahu sedang pacaran/ menikah dengan orang Indonesia. Sempat ngerasa kalau emang gak banyak juga kali ya waktu itu. Saya juga gak berusaha nyari tahu banyak sih, kayak yaudahlah ya dijalanin aja. Soal karakter tiap orang ya saya fikir berbeda. Gak bisa disamain.

Jadi, pas zaman pacaran itu ya saya juga sering curhat-curhatan juga sama beberapa pelaku LDR Indo-Turki. Kadang, mereka suka cerita kalau cowoknya begini dan begitu. Gak jarang juga sampe putus nyambung. Kalau begitu, mau gak mau ya saya bandingin sama  Mustafa kan.

“Kok Mustafa gak begitu ya? Kita jarang marahan waktu pacaran. Putus nyambung gak pernah. Kalau berantem juga yang sering minta maaf ya Mustafa HAHA.”

Mereka sering ngeluh sama karakter cowoknya yang keras kepala, pencemburu, posesif, egois, dan pemarah. Eh tapi ya Mustafa juga begitu kok, kadang ya cemburuan juga, tapi ya yang engga lebay gitu. Gak sampe ngelarang saya buat putus hubungan pertemanan sama temen cowok saya. Karena dia juga tahu, dia datang jauh setelah saya kenal dengan temen-temen cowok saya. Hal tersebut masuknya ke ranah pribadi saya, hak saya berteman dengan siapapun asalkan masih dalam koridor yang benar. Selain itu juga Mustafa posesif kok, tapi lagi-lagi dengan kadar yang sewajarnya. Contohnya, dia suka bertanya dengan siapa saya pergi? Kalau sama laki-laki dia minta saya jaga jarak aja karena mau gimanapun mereka tetap laki-laki. Dia juga meminta saya untuk terus mengirim foto kepada dia setiap hari, ini kita lakukan berdua. Jadi pas LDR tuh ya banyak aja gitu koleksi foto yang kita kirimkan satu sama lain HAHA.

Lanjut ke karakter keras kepala, hmm waktu pacaran sih gak terlalu keliatan ya. Karena jauh juga, terus kalau misalnya debat sesuatu sama saya ya yang menang biasanya saya HAHA. Tetapi, setelah menikah beberapa tahun ya akhirnya saya bisa menemukan ke-keras kepala-an Mustafa HAHA. Nah, kalau pemarah bagaimana? Untuk kasus ini kayaknya lebih condong ke saya ya HAHA. Mustafa paling bisa sih ngontrol emosinya, bahkan sama orang yang bikin dia empet banget. Jadi inget pas kita ditabrak sama orang mabok, gueh udah ngegas banget ni tapi Mustafa stay calm abis. Nah loh, malah kayak saya yang orang Turkinya kalau dilihat dari “keluhan” sifat negatif yang dibilang temen-temen saya.

Eh ini, apa cowok Turki senegatif itu ya? Yang dijelasin diatas kan negative semua. Tenang ges, ada juga kok cerita bagusnya. Jadi waktu dulu temen-temen saya bilang katanya pacar-pacar mereka romantis, suka kasih kejutan, gak mandang fisik dan setia. Hmm, semua relate sama Mustafa inshaAllah. Pas pacaran sih dia romantisnya bener-bener ala film romantis gitu, kalau abis nikah sih beda aja cara nunjukin keromantisannya. Masih tetap romantis tetapi dengan cara yang berbeda.

Suka kasih kejutan! Ya, suka banget. Dari kejutan sederhana sampe mevvah HAHA. Perempuan emang paling seneng sih dikasih kejutan, mau sederhana ataupun mevvah. Gak mandang fisik? Yes, Mustafa banget. Baru kali ini sih saya dicintai orang (selain orang tua saya) tanpa mandang fisik saya gimana. Sadar gak punya muka secantik Lady Diana kadang suka bikin saya minder perihal jodoh HAHA, karena katanya lelaki itu makhluk visual. eh, jodoh saya malah datang lebih dulu.

Dan yang terakhir adalah setia. Alhamdulillah, selama 2 tahun berpacaran dan 5 taun menikah kita engga pernah dapet masalah dengan kesetiaan. Kenapa saya tulis ‘engga’ dibanding ‘belum’? karena 'belum' bermakna bahwa akan ada ketidaksetiaan di masa depan nanti. Kalau nulis belum ya tandanya kita bisa juga mengharapkan ada kejadian tersebut di masa depan HAHA. Gak mau banget ah, pokoknya saya maunya kita berdua itu setia satu sama lain. Bukan bermaksud takabur, tapi setiap pernikahan ya ngarepnya tuh bahagia lahir batin dengan pasangan dan setia sampai ajal menjemput. Masuk sampai sini?

Kalau kalian sadar, yang saya jelaskan diatas itu bukan tentang karakter cowok Turki loh melainkan karakter dari Mustafa yang memang orang Turki. Tetapi ‘memang orang Turki’ bukan berarti semua orang Turki demikian. Ini nyambung ke alasan saya kenapa gak pernah mau nulis karakter cowok Turki secara eksplisit. Cowok Turki ini begini loh, cowok Turki itu begitu loh. Kesannya jadi subjektif aja kalau ditulis.

Pertama, untuk nulis ‘karakter cowok Turki’, rasanya kita mesti survey dengan sample yang tidak sedikit ya. Cowok Turki dari semua kota ya kudu kita survey (kalau mau data yang akurat banget). Jujur, saya sih  gak sanggup HAHA. Karakter setiap orang pada kenyataannya sih berbeda satu sama lain. Sesama orang Sunda aja bisa beda-beda kok. Eh gak usah jauh-jauh, anak sama bapak aja bisa beda karakter.

Makanya balik lagi, saya belum berani nulis karakter cowok Turki secara eksplisit karena sadar kalau saya gak banyak tahu. Apa kabar kalau pas awal nikah saya nulis ini di blog ya? Auto dikecam kayaknya karena gak sesuai dengan fakta di lapangan. Contohnya saya tulis, “Karakter cowok Turki itu setia kok.” DUAR, saya malah dapet banyak cerita gak enak soal “ketidaksetiaan” cowok Turki dari teman-teman saya (yang juga bersuamikan orang Turki). Ini aja baru berani nulis sepanjang dan segamblang ini setelah kita menikah 5 tahun HAHA. Setelah kita dengar cerita ini itu.

Jadi begini ya teman-teman. Kalian boleh banget kok nyari tahu soal karakter cowok kalian berdasarkan asal negaranya. Tetapi yang paling penting adalah, coba pelajari karakter cowok kalian sendiri (karena kadang ada juga yang gak related dengan asal negaranya). Selama berhubungan kan kalian pasti berkomunikasi, dari proses tersebut kita bisa tahu karakter seseorang walaupun tidak sepenuhnya kalian bisa baca. Ketika menikahpun sebenarnya butuh waktu beberapa waktu untuk membaca karakter suami/ pasangan kita.

Selama masa perkenalan itulah kita bisa jadi observer untuk masa depan, katakanlah demikian. Jika dirasa sifat/ karakter pasangan kita kurang ‘cocok’ untuk kita ya ada baiknya dipertimbangkan kembali. Jangan terlalu melibatkan perasaan ketika berhubungan jarak jauh, terlebih kalian belum pernah bertemu sebelumnya. Intinya, jangan dulu 100% mencintai seseorang. Jangan sampai ketika menikah nanti kalian menyesal telah memilih orang yang salah, setelah terikat pernikahan kalian akan sulit lepas. Akan ada banyak pertimbangan yang muncul ketika kalian ingin berpisah dengan pasangan ketika sudah menikah, apalagi jika kalian sudah memiliki anak. 

Sepengalaman saya sih, 'karakter' seseorang di dunia maya bisa berbeda 180% dengan karakternya di dunia nyata. Ya, namanya juga lagi PDKT kan, yang mau ditunjukin ya yang baik-baik biasanya HAHA. Tapi ada juga yang pas PDKT udah 'keliatan' karakter negatifnya yang lebih dominan (walaupun pacaran di dunia maya). Kalian tinggal timbang sendiri, lebih banyak yang positif atau negatif. Kalian sendiri yang memutuskan apakah berlanjut atau tidak, semua pilihan kalian yang buat. 

Begitu aja sih wejangan dari Mrs. Kursun, semoga semogalah ya :D


Mrs. Kursun





3 komentar:

  1. Bener banget berhenti atau tidak kita memutuskan, karakter orang berbeda-beda tidak memandang apakah dia berasal dari negara yang sama dengan kita atau dari negara yang berbeda, intinya jangan terlalu mencinta, tapi saya berharap bisa menemukan real love seperti mbak, siapapun dia, semoga lelaki yang akan menemani kita adalah lelaki pilihan dari Allah SWT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar! Point saya disitu. Saya sangat setuju dengan komentar mbak :)

      Hapus
    2. Semoga mbak bisa menemukan jodoh yang terbaik dari Allah, siapapun dia :)
      Salam kenal :)

      Hapus